Sabtu, 13 November 2010

Akhirnya kau pergi,

Kini aq tunduk pada kepasrahan..
satu persatu gugur dalam jalan untuk menemani terjal langkahku..
entah luka terantuk batu meruncing,
entah pula bosan atau lelah hingga berpaling..

Di batas lelah yang menghampiri ragaku,sendiri..
ku coba telan segala akan mu,
Tentang tawa,sedih,bahagia,dan luka..
ada apa denganku?
ada apa denganmu?

seberapa sapa berbilur tanya..
hanyalah onggokan abjad yang tak berbalas nyata..
percuma...!!

dunia tau..
engkau adalah pelita dalam gelapku..
yang memberi terang tersendiri di ujung lorong sempit yang buntu,
tapi pelita itu kini tlah padam,
atas alphaku yang terlupa bahwa pelitapun butuh minyak yang membuatnya tetap nyala,

sekarang,
aq terengah,
menelaah setiap jejak yang tercipta,
hingga kata-kata tak mampu lagi bicara,
usai sudah sepotong kebersamaan yang telah mencetak jejak hati,
dan itu berarti..

sudahlah,
aq inginkan keheningan malam ini,
merasakan sepi,
menghirup sunyi dalam-dalam,
membebaskan diri dari keluh kesah yang gaduh,
Sejenak saja.

Terima kasih untuk senyum yang slalu kau titipkan pada malam,
dan slalu membasuh khawatirku pergi tanpa perih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ketika hati mulai untuk memahami jiwa yang lain..