Senin, 29 November 2010

Tersenyumlah Sahabat,

Goresan kata ini teruntuk seorang sahabatku,
Setidaknya dengan ini kau tau kawan..
begitu aq ingin mengembalikan senyumanmu...

Begitu cepat malam beringsut,
Rintik hujan menemaniku menguntai kata untukmu dini hari ini..
Kawanku sayang,
aq tau detik-detik yang kau lalui mencekikmu hampa,
hari yang berganti serasa bisu dan kelu,
kurasakan getir di setiap gerah napasmu,
gerimis yang datang begitu saja
ternyata tak kunjung henti,
malah semakin melebat menenggelamkan setiap asa dan rasa hingga meninggalkan seonggok kata duka juga kecewa..

Kawanku tersayang,
aq tau lara yang kau sandang,
aq mengerti duka yang kau genang,
tapi, sungguh..
jangan kau benamkan wajahmu pada air bah yang mulai menghanyut itu..
berpeganglah padaku jika memang akarmu tak kuat lagi menopang,
rebahlah di pangkuanku ketika raga dan jiwamu mulai melemah,sungguh aq rela..

Sahabatku,
jangan pernah memasung takdirmu sendiri,
kau akan menyalahi aturanNya..
Dia Maha Berkehendak untuk berbuat semauNya pada jiwa-jiwa kita yang hampa,itu saja yang perlu kau ingat sayang..

Janganlah kau menyerah pada nasib,
Rekahkanlah senyummu untuk menyongsong mentari di setiap pagi..
Mulailah mengusap sebulir demi sebulir air mata yang luruh di wajah mungilmu..
Ayolah...aq bersamamu..!!

Jikapun yang kau punya hanya hari ini,
berikanlah senyuman terindahmu hari ini,tunjukkan semangatmu untuk orang yang kau kasihi.
Duka yang menggantung akan sirna dengan perlahan,
Jika kau ijinkan sedikit saja bahagia yang sederhana menyapa relungmu kawan..

Tersenyumlah bersamaku,
Betapa keindahan akan memasung setiap senyum yang terantuk pada bibir merahmu..

Dan aq akan slalu di sini untukmu,
mendengarkan galaumu,sukamu,
dan melihat senyummu..



*tetaplah semangat walau asa yang kau punya telah luluh lantak berserak tak berwujud lagi..
kau masih punya aq,sahabatmu.

Senin, 15 November 2010

Luka Di Suatu Sore..

Ada hati meruncing di tepi senyummu,
Semakin menusuk ke dalam,
Semakin menembus
ke kikis hati,
Kembali mengerat sebongkah hati.
Untukmu,sore ini membawa tawa cinta dalam hatimu,
Untukku,getir mulai merambah nuansa jingga menjadi hitam di suatu soreku,

Aq diam,
Aq kecewa,
Aq pun ingin teriak,teriak yang sebenar-benarnya,
Agar kau tau bahwa aq terluka,

Darah kembali menetes di sela sela sayatan luka,
Perih...
Meringis...
Tapi aq tak mampu menangis.

Suatu sore yang telah meluluhlantakkan biruku,
Aq benci...!!

Minggu, 14 November 2010

Langit Petang Ini..

Gelap...
Pekat...
Dingin...
Petang ini langit bermuram durja,
Marahkah..?
Atau bersedih..?
Tak ada sebersitpun rona biru di sana,
Semua mengitam,
Tanpa aba-aba, air langitmu tumpah menghujam tajam tanah yang mengering tandus,
Halintar menyambar memamerkan kilat cahaya yang menyeringai,

Aq takut...
Meringkuk terduduk aq seorang diri di tepi ruang ini,
Gemuruh guntur menderu-deru keras..
Ku tutup kedua lubang telingaku rapat-rapat,
daun-daun meliuk liuk ramai tanpa arah..

OH Tuhan,
begitu miris dengan petang ini,
angin menerbangkan apapun dengan kejam,
hujan yang kau tumpahkan deras petang ini,
serasa sengaja kau berikan untuk menggelontor dosa-dosa umatMu ini,
Kau pertunjukkan Kekuatan dan kekuasaanmu,
atas keangkuhan kami ya Rabb.

Sabtu, 13 November 2010

Akhirnya kau pergi,

Kini aq tunduk pada kepasrahan..
satu persatu gugur dalam jalan untuk menemani terjal langkahku..
entah luka terantuk batu meruncing,
entah pula bosan atau lelah hingga berpaling..

Di batas lelah yang menghampiri ragaku,sendiri..
ku coba telan segala akan mu,
Tentang tawa,sedih,bahagia,dan luka..
ada apa denganku?
ada apa denganmu?

seberapa sapa berbilur tanya..
hanyalah onggokan abjad yang tak berbalas nyata..
percuma...!!

dunia tau..
engkau adalah pelita dalam gelapku..
yang memberi terang tersendiri di ujung lorong sempit yang buntu,
tapi pelita itu kini tlah padam,
atas alphaku yang terlupa bahwa pelitapun butuh minyak yang membuatnya tetap nyala,

sekarang,
aq terengah,
menelaah setiap jejak yang tercipta,
hingga kata-kata tak mampu lagi bicara,
usai sudah sepotong kebersamaan yang telah mencetak jejak hati,
dan itu berarti..

sudahlah,
aq inginkan keheningan malam ini,
merasakan sepi,
menghirup sunyi dalam-dalam,
membebaskan diri dari keluh kesah yang gaduh,
Sejenak saja.

Terima kasih untuk senyum yang slalu kau titipkan pada malam,
dan slalu membasuh khawatirku pergi tanpa perih.

Rabu, 10 November 2010

Emosi..

Aq terpelanting jatuh ketika kudapati sebuah kata dalam satu pesan singkat..
Mendidih rasanya darahku, mengalir deras dalam nadiku..
terjerembab,diam,terpaku dalam hitungan detik seolah ruhku terjebak dalam ruang hampa tak berpintu...
Tuhan..apalagi yang sedang terjadi,desahku..
kutelusuri,ternyata memang bermula dari kealphaanku,
aq kehilangan kendali dalam caraku berdecak..
dan ku sadari telah membuat kesalahan dan melukai seseorang yang sangat ku hormati..
tapi sungguh dari dalam nuraniku tak terpikir sedikitpun akan meninggalkan lubang yg menganga untuk mereka,
Tapi,tak seharusnya menegurku dengan kata-kata sekasar itu..belaku dalam hati.
apakah itu kata-kata pembenaraan diri atas sikapku?!

Arrggh.,ketika emosi sudah berkuasa..
akalpun tak mampu untuk diberi kesempatan bicara..

dan detik ini,
aq masih berjibaku diam dalam gemuruh di dadaku.
ingin ku lontarkan tiap kata pembalasan dari hatiku..
tapi kata-kata yang pernah terlontar tak mungkin lagi bisa tertarik kembali..
aq berperang dalam geramku..
hanya dengan mengingat kalimat yang telah terpasung dalam relungku "semarah apapun kau pada seseorang,tetaplah bersikap dan berkata halus"
itu saja yg membuat bertahan untuk beradu kata.

maafkan aq untuk hari ini..

Minggu, 07 November 2010

Miss My Blue Moment..

Matahari perlahan melintas di ujung soreku,
menyelesaikan sisa edaranya di langit bagian barat,
sejurus kemudian biru merajai angkasa.
suatu warna yang tak hanya bisa dipandang,tapi bisa kurasakan,
lembut,mulai menyelinap dalam dada..
lalu mataharipun berlari dengan menghamburkan warna jingga yang bergelora,dan gelap pun hinggap,yang di iringi bintang-bintang centil yang memamerkan lekuk keindahanya..hingga membuat mata dan hati ini slalu berbinar menantinya,hingga terpelecat sluruh duka yang gegap gempita memenuhi rongga dada ini.

tapi,taukah kawan..
my blue moment seperti itu tak dapat kusaksikan hari-hari terakhir ini,
yang ada..yang terlihat hanyalah pemandangan grayscale dari langit timur hingga langit barat,
matahari enggan muncul,
bintang mogok berpijar karena tak ingin terluka oleh debu-debu vulkanik yang menyesakkan...

Alam dan langitku sedang bersedih,
Wahai Tuhan yang sedang duduk di singgasana langit ketujuh...
sampai kapan akan kau sembunyikan senyuman langit biruku..??

Kamis, 04 November 2010

Kisah Semalam..

Waktu mulai mendekapku di ujung malam,
aq terkulai sendiri dengan ruang hampa di otakku,
terjadi beberapa perbincangan kecil yang sesaat merumuskan suatu kesimpulan.
"kau dan dia ternyata sama"
sejurus lamunanku mulai menjilati detik ke menit,
mulai mengungkap tingkah polahmu walau tak ku pungkiri membuatku tersenyum skaligus miris.
"ah..kau telah memagut waktuku.."

ku liat lagi waktu di jam tanganju mulai bergulir cepat,
"dia tak kan datang,"kataku..
pasrah aq pada malam,
kuhirup angin malam ini dalam-dalam,
aq tertunduk,aq bisu...

tak seberapa lama,ku rasakan sekilas wajah yang ku kenal..diakah?
aq mulai melangkah mendekati gagang daun pintu dan perlahan membukanya..
serasa ada seonggok es yang mencair dalam tubuhku,
tiba-tiba aq merasa hidup d sebuah dunia yang dulu pernah menyapaku,
deretan senyum dan tawa mulai memecah keheningan,
aq tau..binar mataku kembali ada ketika melihat senyum tulusmu..
entah rasa apa yang qt punya,tapi bahagia ini mengalir hangat di tubuhku atas keberadaanmu,malam ini.