Rabu, 11 April 2012

Kisah pagi yang terbingkai embun,
Untukmu,ketika sekelebat bayang terlintas,
Entah siapa kau?
Aku tak tau seperti apa ronamu,
Aku seperti hanyut oleh sebait mantra mistis yang menghipnotis,
Layaknya pagi telah benar-benar menggusur malam yang indah dg ratusan bintang yang belum terjamah oleh manusia,
Kokok ayam jantan telah mengusik si jangkrik yang berdendang,
Langit pagi belum begitu menguning indah,
Anginpun masih membawa bulir embun dingin yang menusuk tulang,
Dan aku,
Yaa,aku masih sibuk dg segenggam keyakinan dan harapan yang kutuangkan lewat bait-bait kata,
Ada sedikit gelisah di relung hatiku,
Ada sedikit rasa takut di hatiku,
Adapula jentik kemarahan di jiwaku yang terendap,smakin terendap,dan terendap,
Apa iya harus berlari?
Ataukan tetap berada di jengkal jejak ini??
Rasanya pikiranku mulai kosong tak dapat merasakan apa-apa lagi,
Hmm..aku tak akan pernah berhenti berharap apalagi menyudahinya,
Walaupun rembulan malam itu sudah memudar cahayanya,
dan berganti dengan terang yg menyilaukan mata,
Pasti masih ada hari esok yang panjang dan indah,
Dan detak pagiku akan beredar lagi dg kisahnya yang berwarna,
Baiklah malam,bergantilah dengan pagi yang cerah,
Bawakan aq sebuah kesejukan yang kurindukan di setiap pagimu tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ketika hati mulai untuk memahami jiwa yang lain..